Tetapi,
terlalu terlambat bila ku katakan aku tak suka,
Terlalu
terlambat bila ku katakan aku tak ingin berharap,
karena hati
tak berhenti berucap.
Bagaimana aku
akan mendeskripsikannya?
Rasa yg datang
tanpa alasan,
Rasa yg datang
dalam waktu yg singkat,
Rasa.... yg
tak bisa aku deskripsikan
Hanya tak
ingin gegabah,
takut bila
nantinya akan kecewa.
Tapi tak ingin
menyerah,
karena aku
ingin berjuang meraihnya.
Tapi sadar
bahwa apalah diri ini,
ungkapkan
ingin bertemupun tak berani,
Karena tau
bukan siapa-siapa,
hanya hati dan
doa yg berani berkata.
Bagaimana
hendak berjuang?
Bila terasa
terbuang,
Intuisi
mengatakan ada yg berubah,
Niat dan
tindakan yg dlu terucap sekarang tak searah.
Bagaimana aku
mendeskripsikannya?
Telah
kutuliskan setiap kata yg kumengerti tentang cinta,
Tapi belum
benar jua maknanya,
Dengan semua
harapan yg hanya berani kurengkuh dalam asa.
Aku tak tau
bila rasa ini benar yg terakhir,
Takut kau akan
berpaling & meninggalkan luka yg berbekas,
sadarku ini
terus membuatku khawatir,
Aku tau aku
tak bisa melewati batas.
Aku kembali
ketempat teduhku,
Kusebut namamu
berulang-ulang,
Hanya ingin
meminta banyak kebaikan untukmu,
Agar hidupmu
selalu senang.
Begini aku
mendeskripsikan rasaku,
tanpa harus
memilikimu,
Aku rela hanya
jadi hiasan disetiap harimu,
Beginilah
rasaku untukmu yg tak lekang oleh waktu.
Yogyakarta, 18 November 2015
©Dyah Ayu Pramoda Wardani(DAPW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar