Hey, kamu..
Apa kabar?
Sudah sampaikah salamku dari langit?
Sudah sampaikah rinduku?
Kamu yg bersedia hadir,
namun kadang menghilang,
Kamu yg selalu terpikir,
bagai virus yg meradang.
Teringat bahwa kamu yg pertama,
Pertama hadir ditempat yg baru,
Hadir saat niat berhijrah mulai ada,
Entah itu pertanda atau cobaan untukku.
Mengenalmu dalam waktu singkat,
Apa yg harusnya aku harapkan,
Komitmen yg membuat kita terikat,
Justru menenggelamkan ku dalam keraguan.
Kamu tetap menjadi pemenang saat ini,
Kamu buatku tersenyum mengingat setiap
kata yg kamu lontarkan,
Kamu yg masih menjadi salah satu
kekuatan untukku berdiri,
Meski saat ini kuragu, Kamu tetaplah
sebuah harapan.
Tak pernah ada kata pisah dari bibirmu,
Tapi aku mengerti bahwa ada yg harus
kurelakan,
Kau berjuang demi masa depanmu,
Dan aku tak akan pernah menjadi
penghalang.
Masih tentang kamu,
percayaku yg tak pernah berhenti,
Entah aku yg terlalu buta,
atau aku hanya jatuh cinta.
Dari kamu, aku belajar dewasa tentang
cinta,
Adakalanya menggunakan hati, tapi tetap
rasional dan realistis,
Kamu buatku belajar tentang kecewa,
Meskipun jatuh aku tak bisa berhenti
untuk tetap optimis.
Kamu, ya masih tentang kamu,
Penjelasan yg kunanti darimu,
Sekarang sudah kaldaluarsa,
Seperti hal yg lumrah dan biasa.
Masih berharap, berjumpa denganmu untuk
mengobati sang rindu,
Untuk melihatmu sukses, melihatmu
berjaya,
Mungkin kelak yg kamu cari masih aku,
Dan mungkin yg kutunggu masih sama.
Hey kamu..
Tetaplah menjadi kamu yg sekarang,
Kamu yg luar biasa,
Kamu yg bagai mutiara dalam kerang,
Tetaplah begitu hingga kamu temukan
labuhan dalam asa.
Yogyakarta, 15 Maret 2016
©Dyah Ayu Pramoda Wardani(DAPW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar