W E L C O M E

Enjoy the contents and feel free to leave comments ;)

Halaman

Sabtu, 23 April 2016

Realita


yang terlihat hanyalah karangan belaka,
ia mengharap simpati dari seluruh penjuru bumi,
yang tersirat hanya kerutan disudut mata dan bibirnya,
kala ia tersenyum lebar.

inginnya mengangkasa setinggi mungkin dan melebarkan sayap,
biar terjatuh sekalipun ia akan jatuh diantara bintang-bintang,
meskipun alam bawah sadarnya tau meskipun terjatuh di antara bintang-bintang,
tetap saja ia akan terpisah beribu tahun cahaya dari realita.

realita yang ia rajut sedemikian rupa,
dengan motif yang berbeda dan beragam warna disetiap polanya,
tak jarang benang rajutnya menjadi kusut,
tak jarang benang rajutnya, tertarik, menegang, dan akhirnya putus,
tak jarang ia kehabisan benang dengan warna senada.

realita yang ia nanti dan ia benci,
bagaikan empat musim disepanjang tahun,
di musim semi bersama benih yang tersemai,
bagai kelopak bunga yang bermekaran,
ia dapatkan cerita indah, cerita manis.

di musim gugur bersama dedaunan yang berjatuhan,
ia berharap kenangan buruknya ikut sirna diterbangkan angin,
di musim panas dengan matahari yang begitu terik,
indikasi dehidrasi membuatnya merasa akan mati,
hanya karena dahaga akan kejadian indah dalam hidupnya.

di musim dingin, udara yang menusuk tulang,
justru membuatnya tenang,
namun membekukan membekukan hati dan pikirannya.

ini adalah modern fairytale..
kau bukan seorang putri bangsawan,
tak ada peri yang menolongmu,
tak ada pangeran berkuda,
tak ada penyihir yang iri akan kecnatikanmu,
tak ada true love kiss,
no happy ending..

ini realita...
dibalik indah ada keburukan,
karena senang dan sedih datangnya satu paket,
hal yang bisa ia lakukan hanyalah menjalani, menikmati, dan menghargai setiap prosesnya...

Palangkaraya, 13 Desember 2013
©Dyah Ayu Pramoda Wardani (DAPW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar