W E L C O M E

Enjoy the contents and feel free to leave comments ;)

Halaman

Sabtu, 23 April 2016

Aksara, Senja, dan Secangkir Kopi


Aksaraku berkelana,
Ingin rasanya kutumpahkan dalam secarik kertas,
Agarku merasa lepas..

Aksaraku bergemuruh,
Akan gelora yg saat ini terpahat di pikiran,
Ingin rasanya kuhancurkan,
Agarku merasa tentram..

Aksaraku menggelitik,
Berharap tawa dan senyum itu bukan hanya kamuflase,

Agarku bisa selami kebahagian sejati,

Tatkala senja datang,
risau merayap mendekat..
Senja..
Pertemukan kedua entitas antara realita dan mimpi..
Senja..
Transisi terang dan gemerlap malam..

Kalaku beradu dengan senja,
imaji ku tak berhenti menari,
Tentang cerita bisu tanpa kata dan
Tuli dalam simfoni malam..

Senja..
Dengan tak sengaja aku merenung,
Teringat hal paling pahit yg kusimpan dalam sanubari..
Pahit..
seperti kala aku menenggak secangkir Kopi hitam,
Dan pahit semakin lengkap kala aku..
menikmati senja bersama secangkir kopi..

Layaknya pepatah,
"Life is like a cup of coffee"
hitamnya kopi yg menyeramkan,
Pahit seolah menjadi teman keseharian,
Pekat yg seolah menyembunyikan kebahagiaan..

Tapi tak sepahit itu,
Saatku mulai bersahabat dengan secangkir kopi di penghujung senja,
Kutemukan ketenangan pada alam bawah sadarku,
Hingga kurasakan hari-hariku tak seburuk itu..

Menikmati senja...
bersama secangkir kopi..
dan merajut aksaraku..
Kurasakan bahagia yg sederhana..
Yogyakarta, 10 Oktober 2015
©Dyah Ayu Pramoda Wardani(DAPW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar