W E L C O M E

Enjoy the contents and feel free to leave comments ;)

Halaman

Sabtu, 23 April 2016

Sementara Waktu



Untuk sementara waktu....biarlah begini....
Ada jera yang menghentikan langkahku...
Aku hanya tak ingin dibutakan oleh suatu keinginan yang terburu-buru...
Aku hanya tak ingin menjadi serakah oleh angan-angan yang sekarang terkubur dalam dilubuk hati...
Aku hanya tak ingin menjadi seperti duri dalam daging bagi sesuatu yang kudambakan....

Untuk sementara waktu....biarlah begini....
Aku mulai merasa tak bisa membedakan,
mana batu berlian dan mana batu kali...
Sekilas terlihat sama saja, datang~
bersinar bagai berlian kasar di antara puing-puing...
Tetapi.... Semakin di perhatikan..
itu hanya batu kali dengan butiran air di permukaannya sehingga sedikit berpendar oleh matahari...


Aku bahkan tak yakin benarkah aku membutuhkannya,
atau itu hanya karena perasaan iri terhadap makhluk planet ini yang memilikinya?
Saat ini meski aku tak memilikinya,
aku masih diberikan paket-paket indah dalam bentuk lain oleh Tuhan,
melalui tangan-tangan makhluk ciptaannya....

Untuk sementara waktu....biarlah begini....
Memang~ ini bagaikan ruang hampa udara,
tak ada massa disana, tak ada volume.
Bagaikan ruang terisolasi,
tak ada kalor yang berpindah,
tak ada energi yang bertukar.

Ada kemungkinan lain,
ruang-ruang itu begitu gelap,
penuh debu...
penuh sarang laba-laba...
sebenarnya kusam sekali di dalam sana.
Tetapi dari luar itu terlihat bagaikan rumah kue & permen yang ditemukan Hansel & Gretel saat mereka tersesat di hutan...

Sepi & sendiri..
itu belum menjadi alasan utama,
tak membuatku getol untuk mencari,
tepatnya ada sedikit jera,
secercah keinginan itu ada.

Tapi entah mengapa,
bagai ada indikasi lelah,
secara impulsif tak bergairah,
dan menjadi indolen seketika....

Untuk sementara waktu....biarlah begini.....
Memulai lagi...
Itu terdengar mudah.
Mereka mengatakan
"bila kau pernah gagal dalam hal yang satu ini, carilah yang lain, masih banyak spesies yang belum pernah kau jumpai".
Itu membuatku tertawa getir.
Nyatanya..
dari beberapa yang ku jumpai tak ada bedanya,
Tak ada penyesalan atas semua yang berlalu.

Bukan...
bukan karena masih mengenang yang telah lalu.
Hanya saja memulai lagi dari awal itu memerlukan banyak daya dan upaya.
Itu ibarat kau diharuskan menonton beribu-ribu kali film yang kau benci. Itulah mengapa rasanya aku belum membutuhkannya.
Apakah ini suatu keluhan?
Mungkin..
Bagaikan sebuah koin dengan dua sisi yang berbeda.
Di satu sisi terkadang ketika termenung,
ini terasa menyedihkan bagai nestapa di atas gegana.
Di satu sisi, ini tak apa-apa bukan sesuatu yang perlu di khawatirkan.

Untuk saat ini...
aku bahkan masih bisa berlari-lari kecil,
sambil melompat di tengah padang bunga yang indah.
ini bukan masalah...
Ya, mungkin ini hanya rasa iri kepada makhluk planet ini,
karena semesta mereka begitu mendukung sedangkan tidak padaku.

Untuk sementara waktu.....biarlah begini....
Biarlah untuk saat ini aku meniti impianku.
Biarlah untuk saat ini aku menata pikiranku.
Biarlah untuk saat ini aku mempersiapkan mentalku & akhlakku.
Biarlah untuk saat ini aku mencoba tantangan baru.
Biarlah untuk saat ini aku menyelam di dunia yang belum aku jelahi.

Biarlah...bila suatu hari kutemukan.
Biarlah itu terjadi secara natural.
Tak perlu direncanakan.
Hingga hati ini berkata siap.
Tangan ini akan menyambutnya.
Hati ini akan mendekapnya.
Jiwa ini akan menyelimutinya.
Raga ini akan memilikinya.

Biarlah terjadi secara natural...
Aku tak perlu mencoba-coba.
Aku tak perlu mempertimbangkan bagaimana wajahnya?
Bagaimana pekerjaannya?
Bagaimana pribadinya?

Biarlah terjadi secara natural...
Aku percaya bahwa janji Allah itu pasti.
Biarlah terjadi secara natural...
Untuk sementara waktu....biarlah begini....

Palangkaraya, 28 Juni 2014
©Dyah Ayu Pramoda Wardani(DAPW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar